Pomodoro: Teknik Produktif yang Penting Diketahui Procrastinators! (30 Hari Menulis #12)
Pernah memiliki banyak ide yang akhirnya terbengkalai karena merasa kewalahan dengan beban kerjanya? Sama, saya juga. Sering banget, malah. Kadang-kadang saya merasa kasihan sih sama ide-ide yang menangis minta diwujudkan di sela-sela Google Keep, Evernote, dan Microsoft OneNote saya.
Tapi kemudian, ada kabar gembira untuk kita para procrastinator sekalian! Seseorang telah menciptakan sebuah sistem yang selama ini telah bekerja dengan baik untuk saya. Nah, kalau saya saja bisa, saya yakin kamu juga pasti bisa melakukan apa yang selama ini ingin kamu lakukan.
Picture taken from lifehacker.com |
Teknik manajemen waktu ini dinamakan Pomodoro. Dilahirkan ke dunia oleh Francesco Cirillo di awal 90-an, Pomodoro ini merupakan sebuah sistem yang sebenarnya sangat sederhana yang dapat membantu kita untuk menyelesaikan sebuah tugas dalam 'ledakan-ledakan' kecil.
Begini cara kerja sistemnya:
Pertama, pilihlah sebuah pekerjaan yang ingin kamu selesaikan. Misalnya kerangka novelmu, atau PR Kimia, atau laporan keuangan perusahaan - apa saja. Nah, jangan dulu merasa terbebani dengan ukuran pekerjaannya, ya. Bagilah pekerjaan ini menjadi tugas-tugas yang lebih ringan. Misalnya penokohan dalam karaktermu, atau lima soal pertama dalam PR Kimiamu. Mengerti maksudnya, kan?
Kedua, gunakanlah timer di ponselmu untuk mengukur waktu selama dua puluh lima menit. Nah, dua puluh lima menit ini yang saya sebut 'ledakan' kecil tadi.
Ketiga, mulailah kerjakan salah satu tugas selama dua puluh lima menit atau satu 'ledakan' kecil. Usahakan untuk fokus, dan ingatkanlah pada dirimu sendiri bahwa semakin cepat kamu menyelesaikan tugas ini, semakin banyak waktu yang kamu miliki untuk melakukan hal lain. Yah itu sih cara saya untuk tetap konsentrasi pada tugas, hahaha.
Keempat, beristirahatlah selama lima menit. Jika kamu mengerjakan tugasmu di komputer, saya sarankan untuk menggunakan waktu ini untuk menjauhkan mata dari layarmu sebentar, supaya matamu tidak cepat lelah.
Kelima, mulai lagi 'ledakan' kecil yang lain. Setelah empat 'ledakan', sediakan jeda sekitar 20-30 menit untuk beristirahat.
Itu dia sistemnya! Sederhana banget, kan? Awalnya juga saya ragu kok, apakah hal ini akan membantu saya meningkatkan produktivitas saya atau tidak. Tapi nyatanya, ternyata dua puluh lima menit itu waktu yang optimal bagi saya untuk fokus dalam suatu tugas tanpa merasa bosan atau terdistraksi oleh hal lain.
Ngomong-ngomong, nama 'Pomodoro' diambil Cirillo dari timer yang waktu itu dia gunakan yang berbentuk tomat, lho! Hahahaha. Saya suka banget deh fakta-fakta kecil yang manis seperti ini.
Kalau mau tahu lebih banyak soal Pomodoro, kamu bisa baca bukunya, The Pomodoro Technique, atau websitenya (klik di sini). Ada banyak juga informasi tentangnya di Internet, seperti video, artikel, dan semacamnya. Selamat mencoba!
0 orang nyasar
Bagaimana menurutmu?