Jika Saya Bertemu dengan Genie (30 Hari Menulis #10)
Sebelum mulai, mari kita ulang kembali tiga peraturan Genie kepada Aladdin: 1) dia tidak akan membunuh siapa pun; 2) dia tidak akan membuat siapa pun jatuh cinta; dan 3) dia tidak akan menghidupkan kembali siapa pun. Oke, peraturan yang cukup bagus dan wajar, saya kira.
Awalnya, tiga hal yang saya inginkan dari Genie adalah: perdamaian dunia, pemusnahan kelaparan dan penyakit dari muka bumi, dan kesetaraan atas semua manusia. Tapi karena terlalu muluk, klise, dan membosankan (meskipun tiga hal itu benar-benar keinginan saya hahaha), saya akan menjawabnya dengan benda-benda material.
Kamera baru!
Canon EOS 80D, lengkap dengan aksesoris yang tidak saya mengerti HA HA |
Kadang-kadang, saya suka membuat video untuk kemudian diunggah ke Youtube. Selama ini saya menggunakan ponsel dan kamera yang sudah ada saja sih, dan sebenarnya sangat cukup untuk ukuran video yang saya buat selama ini. Tapi alangkah mudah dan menyenangkannya proses ini jika saya memiliki kamera dengan fitur fokus otomatis dan layar yang dapat dibalik! Setidaknya, hal ini akan menghilangkan tahapan ini: nyalakan kamera, atur zoom, rekam, berdiri di depan kamera selama beberapa detik, hentikan proses perekaman, cek apakah saya berada di tengah frame, menemukan bahwa saya tidak terlihat jelas, mencoba menebak-nebak fokus supaya saya bisa terlihat jelas, dan ulang sampai saya terlihat (lebih kurang) di tengah frame dan (lebih kurang) terbebas dari blur. Langkah ini bisa menghabiskan 5-10 menit!
Saya pikir, kalau saya menggunakan Canon EOS 80D, saya tinggal meletakkan kamera di tripod, rekam videonya, dan atur-atur diri sendiri di tengah frame dengan melihat layar flip. Tidak perlu khawatir saya akan kelihatan blurry, karena ada fitur autofokus. Beres perkara! Apalagi kamera ini memiliki jack untuk microphone, supaya suara saya tidak harus terdengar bergaung ketika saya merekam video di kamar, hehehe. Kira-kira boleh sekalian minta microphone dan lighting tidak ya, sama Genie?
Laptop baru!
Lenovo ThinkPad P70, picture taken from Tech Radar |
Sebenarnya netbook Toshiba NB520 saya masih bisa digunakan, kok. Yaaa meskipun baterainya sudah tidak bisa digunakan sama sekali (sudah saya cabut kira-kira tiga tahun) dan layarnya sudah sangat redup. Hal ini membuat saya yang suka sekali duduk di kafe (apalagi Cokotetra!) dan menulis jadi agak kewalahan, karena semua tulisan saya hilang ketika kabelnya tergeser sedikit dan sang gawai mati seketika. Jika saya menulis di tengah hari ketika matahari masih semangat menyinari jendela kafe, saya harus duduk menghadapi jendela yang terang sekali agar dapat melihat layar.
Nah, kabarnya Lenovo ThinkPad P70 ini selain baterainya tahan digunakan berjam-jam, laptop ini juga dilengkapi dengan RAM yang mumpuni sehingga dapat digunakan untuk mengedit video dengan lancar. Memang sih ukurannya jauh lebih besar dari netbook yang biasa saya gunakan, tapi jika hal itu untuk kenyamanan saya sendiri, kenapa tidak? Ya kan, Genie?
Books and Beyond!
Books&Beyond di Lippo Mall Kemang |
Tadinya saya galau memikirkan buku apa saja yang ingin saya minta dari Genie. Tapi tunggu dulu, kalau saya memiliki Books&Beyond atau minimal cabangnya, kan saya bisa mendapatkan literally buku apa saja yang saya mau? Hahahaha!
Halo, All the Crooked Saints (yang belum terbit ketika posting ini dipublikasikan)! Halo, The Upside of Unrequited! Halo, Nimona, Persephone, dan Lumberjack!
Eh, saya baru sadar sih. Kalau saya dari awal minta suatu bisnis yang besar (seperti Google) kan saya akan punya cukup uang untuk membeli apa saja yang saya inginkan, ya? Hahaha. Tapi kalau sayanya sendiri tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya sih, sama saja dong ya...
Yah, sudah cukup deh berangan-angan kali ini. Genie, tolong bawakan saya jus jeruk dari kulkas saja, deh. Saya mau lanjut berkarya, supaya bisa membeli barang-barang ini sendiri nantinya.
0 orang nyasar
Bagaimana menurutmu?