Ketika Tidak Merasa Cukup (30 Hari Menulis #23)
Steven Furtick — 'The reason we struggle with insecurity is because we compare our behind-the-scenes with everyone else's highlight reel.'
Picture taken from @evanlrice |
Beberapa tahun terakhir ini, saya sering sekali mendapati diri saya mencari tahu usia seseorang via Google. Hal ini lebih sering saya lakukan terhadap orang-orang yang baru saja menerbitkan novel debut mereka.
Kalau mereka seusia dengan saya, atau lebih parah, lebih muda dari saya, saya akan langsung down seharian, minimal. Saya akan merasa, ah, selama ini saya ngapain aja sama hidup saya, bla bla bla. Terus saya akan tenggelam dalam rasa menyalahkan DAN mengasihani diri sendiri pada saat bersamaan. Jangan tanya bagaimana hal itu dapat dilakukan, karena nyatanya saya sendiri tidak mengerti. Hanya saja, untuk beberapa waktu dalam hidup saya, hanya itu yang saya ketahui.
Belakangan ini saya lebih sering dengan aktif menyadarkan diri untuk tidak tenggelam dalam perasaan bersalah itu. Saya sadar banyak waktu saya yang sudah terbuang kok, saya juga sadar rasa kecewa yang tumbuh di dalam diri saya dan orang-orang yang peduli dengan saya. Terus apa yang mau saya lakukan? Kembali tidak melakukan apa-apa, atau melakukan sesuatu tentang itu?
Seratus persen hal ini sulit dilakukan, tentu saja. Entah karena memang nature saya yang lebih cepat dan lebih sering tertarik gravitasi negative thoughts, entah karena hal lain. Sekarang juga saya masih melawan setan yang sama dalam jiwa saya. Tidak pernah merasa cukup bagus itu counter productive, kalau dilihat dari satu sisi.
Mudah bagi saya untuk menyalahkan orang lain atas kondisi saya sekarang. Mudah. Tapi juga salah, tentu saja. Tidak membawa hasil apa-apa juga kan, yang ada hanya memperparah keadaan. Belum tentu faktual juga. Jadi sekarang harus bagaimana? Ya lakukan saja sebisanya, seadanya.
Ketika mulai menarik diri dan bernapas terengah-engah, berhentilah dan pandang bayangan dalam cermin: ini garis mula kamu. Jangan bandingkan dengan perjalanan orang-orang yang sudah setengah atau hampir sampai ke garis finish. Jangan bandingkan juga dengan garis mula orang lain. Karena yang terpenting bagi kamu sekarang ini, Gita, adalah perkembangan kamu sendiri.
Jadi, tarik napas dalam-dalam. Yoga. Meditasi. Kemudian, ambil pena, dan mulailah menari lagi.
3 orang nyasar
aku juga sering tuh, gagal fokus tiap kali ngelakuin sesuatu, kebanyakan noleh ke kehidupan orang lain, terus iri, terus patah semangat, terus akhirnya berhenti di garis start.
ReplyDeleteterimakasih atas informasinya..
ReplyDeleteObat Herbal Wasir
Obat Penyakit Wasir
bagus sekali kak blognya
ReplyDeleteal baqarah
Bagaimana menurutmu?