Mulai Saja Dulu
Photo by Barn Images |
Adik saya mengangguk ketika saya meminta izin untuk meminjam laptopnya. Rasanya sedang ingin menulis, tapi tidak tahu mau menulis apa. Membaca tulisan-tulisan lama tidak membantu. Apakah ini berarti saya sudah lupa cara menulis? Atau mungkin, ini tanda bahwa isi kepala saya memang sudah kosong, tidak lagi terlatih untuk menyusun pemikiran-pemikiran saya menjadi sebuah kesatuan yang lantas dapat saya tuangkan dalam kata-kata?
Biasanya, hal ini akan membuat saya patah semangat. Hal itu hampir terjadi lagi malam ini. Tapi karena saya tahu bahwa mundur itu tidak akan membawa saya ke mana-mana, maka saya putuskan untuk tetap menulis, meski hasil tulisan ini tidak akan membantu siapa-siapa. Setidaknya tulisan ini, saya harap, dapat membantu diri saya sendiri untuk kembali bersemangat untuk menulis. After all, what's left of a writer if not for her writing?
Sebenarnya saya tidak bisa disebut seorang penulis, sih. Kalau dalam bahasa Inggris, saya sering menyematkan panggilan "aspiring writer," yang kira-kira artinya "calon penulis." Dalam 27 tahun hidup saya, belum pernah saya meluluskan diri dari predikat itu menjadi seorang "penulis betulan," karena tidak ada karya tulis yang membuat saya cukup bangga untuk diperlihatkan ke orang lain. Jangankan begitu, merampungkan tulisan saja saya jarang sekali.
Mulai dulu aja Giiit, karena kalo kamu ga mulai-mulai gara-gara takut gagal itu cuma ngerugiin diri kamu sendiri doang.— spread love (@gitadine) March 19, 2019
Barusan, seorang teman yang belum pernah saya temui berkicau di Twitter tentang podcast-nya yang sebentar lagi tayang di Apple Podcast. Minggu lalu, teman kreatif saya bercerita tentang rencananya menerbitkan komik bulan depan. Sebelum ujiannya dimulai, sepupu saya yang duduk di SMA kelas XII masih sering mengunggah cerita pendek lewat Instagram stories. How brave of them to showcase their craft!
Jadi, izinkan tulisan kali ini untuk menjadi pengingat saya bahwa semua kesuksesan pasti memiliki permulaan, dan lewat tulisan inilah saya akan memulai. Dalam beberapa bulan ke depan, mari kita lihat apakah saya berhasil menantang diri sendiri untuk memulai atau malah kembali ke ketakutan di awal.
1 orang nyasar
menarik sekali untuk dibaca
ReplyDeletear rahman
Bagaimana menurutmu?