Suka menonton konser? Saya juga suka. Rasanya tidak aneh bagi para penikmat musik untuk mengumpulkan uang demi menyaksikan musisi favorit mereka beraksi secara langsung di depan mata mereka sendiri. Makanya sekarang pasti ada banyak orang yang kita kenal yang sedang menabung demi menghadiri konser Ed Sheeran atau Dream Theater. Tapi, bagaimana jika beberapa dari mereka sedang menabung untuk konser seseorang yang tidak nyata?

Namanya Hatsune Miku. Gadis digital berambut pirus ini diperkenalkan kepada dunia pada Agustus 2007, lewat sebuah program musik bernama Vocaloid. Dengan suara yang diisi oleh Fujita Saki, Miku telah menyanyikan beribu-ribu lagu hasil karya orang dari seluruh penjuru dunia!

Agustus 2009 adalah kali pertama ia tampil di depan banyak orang. Membawakan lagu-lagunya yang tenar seperti Miku Miku ni Shite Ageru dan Black Rock Shooter, hologramnya berhasil membuat orang-orang di Saitama Super Arena bergoyang.


Penggemar Hatsune Miku di Indonesia sendiri pernah dimanjakan dengan kehadirannya pada 2014, dalam acara bertajuk HATSUNE MIKU EXPO. Selain di Indonesia, Hatsune Miku juga sudah pernah konser di negara-negara seperti Jepang, Singapura, bahkan Amerika Serikat.

Banyak sekali orang yang datang untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap karakter ini. Mereka mengenakan baju bergambar Miku dan membawa light stick, tidak berbeda dengan para penggemar idol Jepang pada biasanya (ingat JKT48?). Setelah konser selesai, mereka juga bisa membeli bermacam-macam merch Miku yang dijual di sana, seperti kaus, mug, kipas, dan lainnya.

Sebenarnya konser hologram tidak dimonopoli oleh Miku dan teman-temannya sesama Vocaloid, sih. Tupac Shakur tampil dalam Coachella 2012 setelah kematiannya dalam bentuk hologram juga. Bagaimana menurut kamu? Apakah fenomena Miku ini termasuk anomali karena karakter yang diidolakan bukan manusia sesungguhnya, atau biasa saja?