One Moon Has Passed! (30 Hari Menulis #30)
6/30/2016 05:18:00 AM gitadine 4 Comments Category : 30 hari menulis
Honestly, ikutan 30 Hari Menulis mungkin salah satu keputusan paling tepat yang aku ambil di 2016, hahahaha.
Jadi selama bulan Juni kemaren, aku komitmen nulis setiap hari ngikutin tema yang udah disiapin sama 30 Hari Menulis. I don't know what I expected, tapi sebulan kemaren itu bener-bener seru dan challenging!
Untungnya tema untuk setiap hari udah diumumin sebelum hari pertama, jadi ada beberapa tema yang udah kebayang mau dipake untuk nulis apa. Sementara untuk tema beberapa hari lainnya, aku sempet mesti struggle banget mikir mau ngetik apa, hahaha!
Tadinya aku mau nulis tentang tema favorit aku, tapi aku nggak bisa milih, hahaha. Beberapa tulisan aku yang bikin aku lumayan bangga di antaranya: Team Human (#5), Cogito Ergo Sum (#15), dan Senja, Setelah Aku Pergi (#25). Eh, kok ada elemen 5-nya semua ya? Hahaha.
Tema yang paling bikin aku girang adalah hari #22 tentang tokoh yang menginspirasi, karena pikiran aku langsung melayang ke satu orang doang di dunia: Hannah Hart! Hahaha. Ada juga tema "hari di mana aku paling bahagia" di #14 dan aku langsung tau hari apa itu, jadi nulis The Family You Choose nggak susah sama sekali.
Beberapa fiksi yang aku suka hasilnya ada You've Got A Text (#16) yang isinya cuma SMS dua orang pacaran; Pulang (#26) yang bercerita tentang dampak Brexit ke orang-orang berwajah imigran di Britain sana; dan, surprisingly, Why I Got Married Even Though I Never Wanted To (#28). Ha.
Tapiii tema yang paling seru justru kemaren! Di hari #29, tiap peserta 30 Hari Menulis ditantang untuk bikin fiksi/nonfiksi kolaboratif bersama tiga anggota kelompok lainnya. Untung banget aku dapet kelompok yang isinya orang-orang komitmen tepat waktu semua: Teh Dewi, Teh Elisabeth dan Teh Rista. Ini hasil kerja keras kami seharian kemaren: Second Chance.
All in all, it was a very fun experience. Sekarang juga masih akan nerusin komitmen nulis setiap hari, cuma bentuknya bukan blog atau fiksi one-shot, hehehe. Doain semoga hasil tulisannya bisa cepet selesai dan dinikmati, ya!
Makasih banget banget banget buat Mia yang udah ngajakin aku ikutan 30 Hari Menulis, dan kawan-kawan di sana yang supportive banget antara satu sama lain. Seru deh bacain hasil tulisan temen-temen dan realizing gimana satu tema ternyata bisa jadi hasil yang beda-beda banget kalo ditulis sama kepala yang juga beda-beda. It was awesome, guys!
See you next year!
Picture taken from ohbalto.com |
Untungnya tema untuk setiap hari udah diumumin sebelum hari pertama, jadi ada beberapa tema yang udah kebayang mau dipake untuk nulis apa. Sementara untuk tema beberapa hari lainnya, aku sempet mesti struggle banget mikir mau ngetik apa, hahaha!
Tadinya aku mau nulis tentang tema favorit aku, tapi aku nggak bisa milih, hahaha. Beberapa tulisan aku yang bikin aku lumayan bangga di antaranya: Team Human (#5), Cogito Ergo Sum (#15), dan Senja, Setelah Aku Pergi (#25). Eh, kok ada elemen 5-nya semua ya? Hahaha.
Tema yang paling bikin aku girang adalah hari #22 tentang tokoh yang menginspirasi, karena pikiran aku langsung melayang ke satu orang doang di dunia: Hannah Hart! Hahaha. Ada juga tema "hari di mana aku paling bahagia" di #14 dan aku langsung tau hari apa itu, jadi nulis The Family You Choose nggak susah sama sekali.
Beberapa fiksi yang aku suka hasilnya ada You've Got A Text (#16) yang isinya cuma SMS dua orang pacaran; Pulang (#26) yang bercerita tentang dampak Brexit ke orang-orang berwajah imigran di Britain sana; dan, surprisingly, Why I Got Married Even Though I Never Wanted To (#28). Ha.
Tapiii tema yang paling seru justru kemaren! Di hari #29, tiap peserta 30 Hari Menulis ditantang untuk bikin fiksi/nonfiksi kolaboratif bersama tiga anggota kelompok lainnya. Untung banget aku dapet kelompok yang isinya orang-orang komitmen tepat waktu semua: Teh Dewi, Teh Elisabeth dan Teh Rista. Ini hasil kerja keras kami seharian kemaren: Second Chance.
All in all, it was a very fun experience. Sekarang juga masih akan nerusin komitmen nulis setiap hari, cuma bentuknya bukan blog atau fiksi one-shot, hehehe. Doain semoga hasil tulisannya bisa cepet selesai dan dinikmati, ya!
Makasih banget banget banget buat Mia yang udah ngajakin aku ikutan 30 Hari Menulis, dan kawan-kawan di sana yang supportive banget antara satu sama lain. Seru deh bacain hasil tulisan temen-temen dan realizing gimana satu tema ternyata bisa jadi hasil yang beda-beda banget kalo ditulis sama kepala yang juga beda-beda. It was awesome, guys!
See you next year!