Gitadine dan Prinsip
Melanie Subono, dari KapanLagi.com |
Yang mau
dne bahas today adalah, betapa dia, cewek yang lahir di Jerman tahun 1976 ini,
tahu apa yang dia anggap penting untuk diri dia. Hal ini dne assume dari
kalimat "Melanie yang memiliki 8 buah tato di tubuhnya ini adalah seorang
yang mengagungkan persamaan hak wanita" di bagian Tentang Penulis di
bukunya.
This
makes me think, kalo dne mengagungkan apa? Sebenernya apa yang dne percaya?
Prinsip apa yang dne pegang teguh? Hal apa yang mau dne perjuangkan?
Selama
ini, dne masih belum tahu nilai-nilai yang dne anggep penting itu nilai-nilai
apa. Apakah kemanusiaan, apakah keagamaan, ataukah keduanya, ataukah hal lain.
Kalo ada orang yang sering ngikutin tulisan-tulisan dne (which is obviously
karena orangnya ga ada kerjaan, hahah), mungkin bakal nyadar bahwa I (think I)
have a thing tentang equality.
Betapa
dne pengen semua orang itu diperlakukan sederajat. Betapa dne pengen semua
orang itu diberi kesempatan yang sama. Betapa dne pengen orang-orang dunia ini
nggak membeda-bedakan satu sama lainnya. Dne berpendapat banyak tentang betapa
sexual orientation seseorang nggak bisa dijadikan alasan seseorang dikucilkan
masyarakat atau nggak boleh menikah dengan kekasihnya, dne banyak berpendapat
tentang betapa rasisme itu bodoh dan tidak berdasar, and things like that.
Tapi dne
rasa, dne adalah seorang hypocrite. Munafik, karena nyatanya dne sendiri masih
membeda-bedakan orang. Dne sadar dne lebih appreciate orang yang berpendapat
sama dengan dne daripada orang yang menurut dne bisanya cuma nyalahin orang
lain, misalnya. Dne sadar dne akan secara otomatis lebih menyukai orang-orang
yang suka, misalnya, musik yang sama dengan dne. Dne sadar dne akan lebih
hati-hati terhadap orang-orang dengan kulit gelap. Dne sadar dne akan nge-judge
orang-orang yang ngerokok.
Jadi
sebenernya, dne masih nggak tahu dne ini megang prinsip yang kayak gimana.
Katanya nggak boleh beda-bedain orang, tapi sendirinya ngebeda-bedain orang.
Katanya semua orang harus diberi kesempatan yang sama, tapi begitu tahu
orangnya smoke weed, langsung males ditemenin, dan lain sebagainya.
Mungkin
ini karena dne masih belom ngerasa jelas yang mana aja yang menurut dne wajar
dan tidak wajar, karena peraturan itu kan suka nggak suka paling banter
abu-abu. Maksudnya, akan ada situasi yang membuat kita harus bertentangan sama
peraturan, atau prinsip. Tapi yah, kembali lagi ke what I believe in: I still
don't know. Yet again, dne memang masih 20, masih muda, masih membangun
karakter diri sendiri. Semoga aja dari sini dne lebih jelas ngeliat dunia lewat
pandangan dne sendiri, tanpa perlu ikut-ikutan influence orang lain ya.
7 orang nyasar
Waduh kenapa mikirnya susah2 amat?
ReplyDeleteNikmati aja hidup ini. Temukan passion-mu. Dan jalani. :)
Hmmmm... yah sebenernya emang banyak hal di dunia ini yang sebetulnya kita anggap bener, tapi kita sendiri juga susah melakukannya.. Intinya sih, sebar aja influence yang baik ke masyarakat..
ReplyDeletebe yourself aja kak..
ReplyDelete:D
Emang harus ya punya sesuatu yang "diagungkan"/ suatu prinsip??? Sampai setua gini akang malah nggak kepikiran tuh he he he..Salam kenal Neng.
ReplyDeleteEmang harus ya punya sesuatu yang "diagungkan"/ suatu prinsip??? Sampai setua gini akang malah nggak kepikiran tuh he he he..Salam kenal Neng.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePoint of view yang menarik, kak.
ReplyDeleteworldquran.com/al-mulk
Bagaimana menurutmu?