Ikutan Ngomongin BBM dan Demo
Oke, saya memang nggak pernah ngerti politik atau perekonomian dunia, tapi saya juga mahasiswa, dan warga negara Indonesia, jadi saya punya hak untuk bicara, kan? :)
First of all, posisi saya sekarang saya rasa adalah saya setuju dengan kenaikan harga BBM (ini kalau pemerintah masih belum mengeluarkan keputusan apa-apa soal BBM ya, saya nggak tahu hasil akhirnya sudah keluar apa belum). Saya memang tidak mengendarai mobil/motor (cuma kadang-kadang sepeda, tapi sepeda kan pake bio-energy dari tubuh saya sendiri ya :P), tapi saya mengonsumsi banyak hal yang dalam proses pembuatannya menggunakan BBM. Saya juga masih hidup di bawah orangtua karena belum bekerja, artinya semua pengeluaran saya sumbernya dari orangtua, jadi orangtua saya yang ngerasain dampak harga BBM naik, bukan saya. Tapi tahun depan insya Allah saya lulus kuliah dan mulai bekerja, jadi tentu saja saya juga bakal ngerasain dampaknya.
Seperti yang udah saya bilang, saya nggak ngerti apa-apa soal kondisi perekonomian dunia, atau Indonesia. Saya nggak ngerti soal minyak. Tapi berdasarkan apa yang saya baca di tulisannya Mas Pandji Pragiwaksono (@pandji), ternyata BBM di Indonesia diperkirakan bakal habis dalam 25 tahun mendatang. Duapuluh lima tahun doang, bayangkan! Saya baru bakal berumur 45 tuh, tahun itu! Selama kita masih mengandalkan natural resources (in this case, BBM), kita bakal terus terbelit harga yang akan makin membengkak karena as we all know BBM bukan sumber daya alam yang bisa diperbarui. Lebih baik kita mulai membiasakan rakyat dengan kenaikan harga BBM, karena mau nggak mau harganya emang bakal terus tambah gede, kalau kita nggak mau mulai pake alternative energy source kayak kata Mas Pandji. Saya setuju rakyat bakal kaget dan ngerasa berat sama perubahan ini awalnya, apalagi saudara-saudari kita yang tingkat ekonominya di bawah, tapi dalam perubahan, memang harus ada pembiasaan agar perubahan itu bisa diterima.
Temen-temen saya para mahasiswa ternyata banyak yang turun ke jalan dan melakukan aksi demonstrasi ya, seperti yang saya baca di berita online. Saya bangga mahasiswa Indonesia peduli banget sama negaranya sampai melakukan hal yang membutuhkan banyak effort dan passion seperti ini. Temen-temen di BEM UI sampe ngeluarin tulisan tentang kenapa mereka pikir pemerintah seharusnya nggak naikin harga BBM, dan mungkin temen-temen di kampus lain juga udah, and I really appreciate that they take their time to think about what is best for our nation. Tapi yang saya sayangkan adalah cara temen-temen lain. Saya menghormati pendapat mereka yang beranggapan bahwa pemerintah harusnya nggak usah ngenaikin harga BBM, tapi menurut saya sih nggak usah pake demo juga cara menyampaikan aspirasinya. Memang bener saya nggak ngerti hal-hal yang beginian karena saya kayaknya lebih peduli ke animasi dan buku-buku fiksi (#sigh), tapi saya nggak bisa bilang saya nggak peduli sama Indonesia, because I do. And I don't want my friends, fellow Indonesians, mahasiswa/i Indonesia, untuk berada dalam bahaya dan terluka.
Saya baca di berita ada yang menangani demonstran dengan gas air mata, dong, dan ada usulan mau pake water cannon segala. I don't know how those work exactly, tapi bukannya yang kayak gitu tetep bahaya ya? Meskipun air, bukannya kalo kena tetep sakit ya? Meskipun efeknya cuma nangis, bukannya tetep bisa bikin visibility berkurang dan bisa berdampak fatal kalau kita nggak ngerti sama situasi sekitar? Ada juga yang pake sulap segala sih, atau polisi sama demonstran shalat bareng, hehe that was nice. Tapi nyatanya ini nggak ada di semua tempat. Yang ada adalah terganggunya kegiatan masyarakat, diturunkannya bendera Indonesia, dan citra yang nggak baik di mata internasional. Saya tahu persis, soalnya temen-temen saya di Malaysia aja bahkan ngerti di Indonesia lagi terjadi rusuh.
Can we do this in peace, please? Mungkin bikin tulisan kayak BEM UI dan kirim ke koran, or something. Minta bicara sama wakil rakyat soal ini. Or something else, I don't know. Makna demokrasi itu supaya kita bisa menyampaikan aspirasi kita kepada pemerintah supaya kita bisa bareng-bareng berpikir dan bertindak untuk menciptakan Indonesia yang lebih makmur, bukan supaya kita bisa all go down to violence ketika kita punya pikiran yang berbeda dengan pemerintah. Please? Tunjukkan bahwa kita ini mahasiswa/i yang berkualitas, dan bener-bener berpendidikan nggak cuma asal absen di kelas.
Mari saya akhiri posting yang agak incoherent ini (maaf yaaa) dengan satu kata yang saya paling suka tentang Indonesia: merdeka!
1 orang nyasar
Halo, saya mampir dari plurk nih... (blush)
ReplyDeleteSependapat, kalau semua soal pembiasaan. Karena dibiasakan harga murah, begitu dinaikkan sedikit jadi protes. Karena dibiasakan dikit2 diberi bantuan, begitu dihentikan jadi protes...
Mungkin saatnya dibiasakan untuk harga BBM yang mahal. Jadi setidaknya akan membiasakan untuk menjauhi kendaraan bermotor utk bepergian (seenggaknya kendaraan pribadi)....
Bagaimana menurutmu?