Hari Senin kemaren, dne sama sodara dne main ke ZOE (Zone of Edutainment) di deket BCA Dago. Kita turun dari angkot persis di bagian jalan yang ada huruf ‘D’, ‘A’, ‘G’, sama ‘O’ gede-gede itu lho. Ngeliat something segini gedenya tentu saja membangkitkan semangat narsis kita. Jadilah kita ngambil beberapa foto dengan cuek meskipun diliatin beberapa orang di pos polisi. Maaf ya bapak-bapak, kita numpang narsis sebentar... Hehehe.

Anyway. Buat yang belom pernah ngeliat huruf-huruf gigantik ini secara langsung, bisa liat dari foto dne sama sodara dne di atas bahwa sayangnya huruf-huruf ini kotor dan dicoret-coret. Yang paling jelas adalah empat kata dalam bahasa Inggris yang berawalan sama dengan huruf tempat kata-kata tersebut ditulis. Ada dogmatic (dogmatis) di huruf D, apathy (apati) di huruf A, greed (ketamakan) di huruf G, dan obey (mematuhi) di huruf O.

Yang menurut dne sama sekali nggak ada hubungannya.

Dne nggak ngerti siapa yang bikin ulah kayak gini, dan buat apa. Yang jelas buat dne, siapapun yang coret-coret kayak gini bener-bener nggak punya perasaan menghargai. Ada empat huruf berdiri di situ mempresentasikan nama daerah yang dikenal luas di Bandung, membuktikan bahwa Dago itu salah satu daerah penting di Bandung buat orang-orang Bandung dan mungkin juga buat orang-orang yang pernah ke Bandung. Aksi coret-coret kayak gini bener-bener nggak penting dan disrespectful, baik untuk pihak yang bikin huruf-huruf itu dan juga untuk pihak yang menikmati adanya dekorasi atau simbol itu.

Mungkinkah ini sebuah bentuk protes terhadap pemerintah Bandung, misalnya, untuk suatu alasan? Bisa aja. Dne bayangin orang-orang yang berbuat begini tuh orang-orang Bandung yang ngerasa pemerintah belum melakukan hal-hal sebanyak apa yang orang-orang ini pikir mereka seharusnya lakukan. Semua orang pasti pernah nyalahin government atas suatu kejadian atau insiden, pasti. Tapi lihat apa yang mereka, orang-orang yang merasa lebih baik dari pemerintah, lakukan terhadap kota mereka sendiri? Apa bener mereka adalah orang-orang yang peduli pada Bandung? Beginikah cara mereka menunjukkan kepedulian mereka?

Ayo dong, jangan rusak fasilitas publik yang harusnya dinikmati oleh umum hanya gara-gara alasan egois masing-masing. Dne nggak cuma ngomongin huruf-huruf DAGO ini lho, dne ngomongin tentang semua fasilitas umum yang ada di Bandung, Indonesia bahkan. Aksi coret-coret kayak gini nih nggak bikin pelakunya tenar atau dihormati, malah menunjukkan ke-immature-an mereka doang. Bener-bener nggak perlu sama sekali.

Kalo peduli sama Indonesia, rawat Indonesia. Bukan dicoret-coret.