Review: Travelers' Tale
7/28/2012 06:49:00 AM gitadine 2 Comments Category : adhitya mulya , alaya setya , iman hidajat , Indonesia , ninit yunita , novel , review , travelers' tale
Sebenernya ini review saya di Goodreads sih, hehe. Curang sedikit nggak apa-apa, ya. Kan masih tulisan saya. :P
Buku ini seru! Ceritanya memang nggak jauh lebih spesial dari cerita-cerita lain yang ditawarin Gagas Media, tapi yang bikin menarik, ya perjalanan para karakternya ngelilingin Eropa dan Afrika. Asik juga ngikutin cerita mereka dari empat pandangan berbeda.
Cuma, yah, keliatan banget tiap karakter itu ditulis sama orang yang beda-beda, jadi kayak nggak konsisten gitu. Ada "gue", "aku", "saya". Di satu chapter, bahasanya asik banget, nge-flow. Eh, chapter berikutnya, bahasanya malah baku. Waduh!
Terus, kind of my biggest pet peeve, bahasa Inggris-nya nggak grammatically perfect, sedangkan karakter yang lagi ngomong Inggris itu ceritanya udah lama di luar negeri. Won't you expect good grammar? Tapi yah, that's not the biggest problem.
The biggest problem is: baca buku ini berasa baca blog! Nggak rapi banget cara nulisnya. Demi dong, banyak banget titik tiga (...) dan penggunaan tanda tanya dan tanda seru yang berlebihan. Please lah, ini buku terbit lewat penerbit bernama, lho. Sayangnya, saya rasa Gagas Media sering punya masalah ini, termasuk salah ketik, inconsistency di huruf kapital (e.g. ada yang nulis Metro, ada juga yang nulis metro), hilangnya tanda baca, juga tanda baca yang letaknya salah. Semoga copyeditor Gagas Media cepet insaf deh...
Eh, tapi beneran buku ini seru. Saya paling suka waktu Jusuf yang cerita, dia seru banget. Baca aja sih, semoga suka ya. Welcome to Europe! ;)
Cover buku Traveler's Tale (hahaha caption garing abis) |
Cuma, yah, keliatan banget tiap karakter itu ditulis sama orang yang beda-beda, jadi kayak nggak konsisten gitu. Ada "gue", "aku", "saya". Di satu chapter, bahasanya asik banget, nge-flow. Eh, chapter berikutnya, bahasanya malah baku. Waduh!
Terus, kind of my biggest pet peeve, bahasa Inggris-nya nggak grammatically perfect, sedangkan karakter yang lagi ngomong Inggris itu ceritanya udah lama di luar negeri. Won't you expect good grammar? Tapi yah, that's not the biggest problem.
The biggest problem is: baca buku ini berasa baca blog! Nggak rapi banget cara nulisnya. Demi dong, banyak banget titik tiga (...) dan penggunaan tanda tanya dan tanda seru yang berlebihan. Please lah, ini buku terbit lewat penerbit bernama, lho. Sayangnya, saya rasa Gagas Media sering punya masalah ini, termasuk salah ketik, inconsistency di huruf kapital (e.g. ada yang nulis Metro, ada juga yang nulis metro), hilangnya tanda baca, juga tanda baca yang letaknya salah. Semoga copyeditor Gagas Media cepet insaf deh...
Eh, tapi beneran buku ini seru. Saya paling suka waktu Jusuf yang cerita, dia seru banget. Baca aja sih, semoga suka ya. Welcome to Europe! ;)